Senin, 15 Oktober 2012

Asah Otak, Asah Hati

Ukhti, kita pasti pernah kesal ketika keadaan tidak memihak kita. Dengan kata lain lingkungan mengganggu konsentrasi kita terhadap suatu pekerjaan. Rasanya memang menyebalkan ketika misalnya, pada beberapa orang termasuk saya yang hanya bisa belajar pada suasana sepi (mungkin juga kita), tapi ternyata orang di rumah, teman satu kos atau  bahkan tetangga membuat kegaduhan yang membuat konsentrasi buyar dan kita pun uring-uringan.

Salahkah kita?

Salahkah mereka?

Sebenarnya bicara soal salah dan benar, menurut perspektif saya tidak ada yang perlu disalahkan. Kita hanya perlu saling mengerti, memahami hak dan kewajiban, karena bagaimana pun di dunia ini kita adalah makhluk sosial, hidup berdampingan, dan yang paling penting adalah bahwa semua muslim adalah bersaudara.

Lantas, bukan salah mereka jika membuat kegaduhan, dalam konteks ini terkadang bisa jadi kegaduhan kecil seperti mendengarkan musik atau menyanyi (karena bisa menjadi masalah besar bagi sebagian orang). Coba renungkan bersama, mereka pun punya hak untuk bebas mengekspresikan diri. Mungkin juga itu waktu untuk menghibur diri ketika mereka jenuh. Pun bukan salah kita pula yang punya pola belajar di tempat sepi.

Karena itulah, jika kita berada di posisi 'tersangka' dalam kasus ini membuat kegaduhan, maka perlu bagi kita untuk mempertajam respect terhadap lingkungan. Selalu pikirkan dan ingatlah bahwa orang lain belum tentu senang dengan apa yang kita lakukan.

Namun jika kita menjadi korban kegaduhan, jangan langsung jengkel. Percaya, jengkel hanya akan membuat proses belajar kita selanjutnya menjadi lebih tidak konsentrasi. Carilah solusi untuk diri kita. Kita yang mengenal diri kita sendiri, dan lebih tahu bagaimana cara untuk membuat diri kita nyaman. Kita bisa juga mencari tempat yang lebih tenang, yang mungkin justru disanalah kita menemukan titik kepuasan tertinggi dalam belajar. Walaupun tidak semua keadaan memberikan hasil yang nyata, setidaknya kita berusaha menghindari sumber gangguan dan fokus meneruskan belajar

Atau kita bisa juga mengerjakan pekerjaan lain di prioritas kedua yang tidak membutuhkan konsentrasi tinggi. Tentu butuh keahlian dalam menyusun skala prioritas. Bukan berarti juga mengerjakan hal-hal yang tidak terlalu penting.

Makanya, yuk kita mulai latihan peduli terhadap keadaan di sekitar kita khususnya efek kegiatan yang kita lakukan terhadap orang lain, dan juga latihan manajemen diri. Sudah sewajarnya hal tersebut kita lakukan sebagai seorang muslim yang baik, muslim yang pandai otak dan hatinya. :)